Selasa, 22 Maret 2016

Pengenalan dan Dasar 3Ds Max



Software  pengembangan  animasi  dimensi  tiga  merupakan  software  yang banyak  digunakan  oleh  para  praktisi  dalam  bisnis  periklanan.  Software  ini  banyak ragamnya, sesuai dengan keterserdiaan fasiltas yang disediakan untuk memudahkan pengguna. Discreet  3DS Max merupakan  software dimensi  tiga yang  dapat  membuat  objek  dimensi  tiga  tampak  realistis.  Keunggulan  yang dimiliki  adalah  kemampuannya  dalam  menggabungkan  objek  image,  vektor dan  tiga  dimensi,  serta  langsung  dapat  menganimasikan  objek  tersebut. Animasi dimensi  tiga dapat  diintegrasikan pada halaman multimedia dan bisa  berdiri sendiri sebagai sebuah movie.
Kemajuan dunia grafik khususnya animasi 3d telah berkembang dengan sangat pesat. Telah banyak kemudahan-kemudahan dan feature-feature baru yang dikeluarkan oleh pihak vendor dalam upaya untuk semakin memikat konsumen/user dengan produk mereka. Ini tentunya menjadi nilai tambah bagi para konsumen dalam mengekplorasi ide kreatifitas dalam berkarya. Hal ini tentunya harus menjadi motivasi bagi siswa selaku insan yang bergelut dalam bidang multimedia untuk lebih serius dan tekun dalam mempelajari penggunaan software animasi 3d multimedia ini.
Buku panduan ini disusun  dari berbagai macam sumber untuk mempermudah siswa dalam mempelajari dan mengaplikasikan kosep animasi dan pemodelan 3D dengan menggunakan Software 3ds max. Bahasan dalam buku panduan ini mencakup dasar-dasar modeling dan animasi 3 dimensi yang sederhana sebagai dasar bagi siswa untuk dapat melatih diri dalam mengeksplorasi ide dan kreatifitas mereka

Area kerja 3ds max

1.   Menu, berisi berbagai macam perintah dan fasilitas untuk memodifikasi model atau animasi yang kita buat. Prinsipnya hampir sama dengan menu-menu yang ada pada software pada umumnya.
2.   Tool Reactor,  berisi tool-tool yang dapat digunakan untuk memasukan objek menjadi koleksi reactor.  Atau dengan cara lain juga kita dapat lakukan dengan menekan Create > Helpers > reactor
3.   Command Panel, berisi perintah- perintah atau parameter-parameter yang berkaitan dengan objek yang kita buat. Misalnya untuk menentukan banyaknya segmen yang ada dalam suatu objek, density, massa, efek gravitasi, dan banyak lagi yang lainnya. Dalam buku panduan ini, untuk memodifikasi atau menampilkan Command Panel yang berada di bawah  biasa disebut rollout. Jadi nanti kita tidak lagi bingung dengan istilah rollout.
4.   Viewport, merupakan  area atau layar tempat kita mengerjakan animasi. Terdapat enam sudut pandang dalam animasi tiga dimensi, yaitu atas, bawah, kiri, kanan, depan dan belakang. Berdasarkan sudut pandang tersebut, dalam 3ds max terdapat 8 sudut pandang viewport, yaitu top, bottom, left, right, front, back, perspectift dan user.  Viewport yang aktif ditunjukkan dengan warna kuning di pinggir viewport tersebut. Berikut adalah gambar tampilan viewport dalam 3ds max.
5.   Main toolbar, dalam 3ds max terdapat tool yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam memanipulasi objek yang kita buat. Terdapat beberapa main toolbar standar seperti tampak pada gambar di bawah ini :

a.   Undo berfungsi sebagai history pallete atau untukl kembali ke perintah sebelumnya.
b.   Redo merupakan kebalikan dari undo
c.   Select and link berfungsi untuk menghubungkan satu objek dengan objek yang lain sehingga ada sutu ikatan antara objek tersebut.
d.   Unlink selection merupakan kebalikan dari link yaitu untuk memutuskan ikatan atau hubungan tersebut.
e.   Bind to space warp merupakan fasilitas yang digunakan untuk menghubungkan suatu objek dengan efek tertentu, misalnya kita akan menghubungkan objek pale dengan efek air (Water).
f.   Selection filter merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk menyaring objek apa yang akan dipilih.
g.   Select object digukanan untuk memilih atau menyeleksi objek.
h.   Select by name digunakan untuk memilih objek berdasarkan nama object tersebut.
i.    Select and move digunakan untuk memilih dan memindahkan posisi objek.
j.    Select and rotate digunakan untuk memilih dan memutarkan objek yang kita pilih tersebut.
k.   Select and scale digunakan untuk memilih dan mengubah ukuran objek
l.    Use center flyout digunakan untuk menentukan coordinate system yang akan mempengaruhi proses transformasi.
m.  Mirror digunakan untuk menggandakan atau mencerminkan objek
n.   Layer manager digunakan untuk mengatur layer
o.   Curve editor digunakan untuk mengatur kurva dari objek yang kita buat
p.   Material editor merupakan fasilitas untuk memberi material atau teksture pada objek yang kita buat
q.   Render scene dialog digunkan untuk merender animasi atau model pada scene terpilih.
1.   Time Slider dan tool-tool untuk navigasi
Selain terdapat main tool yang dapat mambantu kerja kita dalam viewport terdapat juga beberapa bagian lain yang terdapat dalam scene 3ds max yang perlu kita ketahui, yaitu :
a.   Time Slider
Prinsipnnya sama dengan Timeline yang berada pada software pembuat animasi yang lain, yaitu untuk mengatur posisi objek dalam selang waktu tertentu yang ditunjukkan oleh keyframe. Bisa juga kita  fahami fungsinya untuk melakukan perubahan animasi pada suatu objek.

Format Audio

icara tentang format audio pastinya kita langsung tertuju pada salah satu format audio yaitu mp3. Mp3 memang merupakan salah satu dari format audio. Namun sebenarnya format audio bukan hanya Mp3. Ada banyak sekali format audio, seperti wav, midi, real audio, dan sebagainya. Format-format yang baru saja disebutkan merupakan format audio digital. Sebelum memasuki penjelasan dari tiap-tiap format audio, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu sejarah dari format audio itu sendiri.


Sejarah Format Audio
Pada tahun 1887, seorang pria asal perancis yang memiliki nama Carles Cros memiliki ide untuk membuat piringan hitam dengan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar dan menghasilkan bunyi yang berasal dari sebuah disc. Sayangnya ia tidak pernah dapat mewujudkannya. Pada tahun yang sama, ilmuwan terkenal Thomas Alfa Edison menemukan alat yang dinamakan Phonograph yang digunakan untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Pada tahun berikutnya atau sekitar tahun 1888 Emilie Berline menemukan piringan hitam jenis baru yang ia patenkan dengan nama Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 atau 20 tahun setelah dipatenkannya gramaphone tersebut, merupakan batas akhir dari hak paten. Oleh sebab itu semua label rekaman pada saat itu berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam tersebut. Dahulu piringan hitam hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah keatas.
Sekitar tahun 1963, era piringan hitam mulai tergantikan dengan kehadiran Compact Audio Cassette(menggunakan pita) yang diperkenalkan oleh Phillips. Kemudian di tahun 1965, mulai diproduksi secara masal. Pada tahun 1971, Advant Corp memperkenalkan Model 201 tape deck yang dikombinasikan Dolby type B dan chromium dioxide (CrO2). Pada saat inilah cikal bakal dari music cassete player. Setelah mulai populer di kalangan masyarakat, pada tahun 1980-an Sony memperkenalkan Walkman sebagai pemutar kaset portable pertama.
Di era 90-an, kaset yang menggunakan pita mulai terancam dengan kehadiran pemutar musik yang berupa piringan dengan menggunakan sinar laser. Produk ini dinamakan Laser Disc. Namun karena dianggap kurang efisien karena memiliki bentuk yang besar, munculah Compact Disc sebagai alternatif pemutar musik yang memiliki bentuk lebih kecil. Munculnya CD pun masih dianggap memiliki kekurangan karena tidak bisa menampilkan gambar, akhirnya muncul Video Compact Disc (VCD). Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, maka pemutar musik menggunakan piringan ini pun ikut berkembang menjadi DVD dengan kapasitas 4.7 Gb per layer dan terakhir tercipta Blueray yang memiliki kapasitas 25 Gb per layer. Sebenarnya sempat terdengar kabar bahwa ada sekelompok ilmuwan yang menciptakan DVD dengan kapasitas 500 Gb per layer, namun hingga saat ini belum bisa dipastikan kebenarannya karena belum muncul produk tersebut dipasaran.
Pada zaman informasi seperti saat ini, hampir seluruh produksi di bidang audio menggunakan teknologi komputer. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya format audio digital. Sebelumnya telah disebutkan beberapa format audio digital. Sekarang kita akan masuk kepada pembahasan dari format audio digital:
– WAV

WAV yang merupakan kependekan dari WAVeform audio format yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM menjadi format standar suara de-facto Windows. Awal dari hasil ripping CD direkam menggunakan format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini dilewatkan karena ukuran file dengan format WAV yang besar.
– Mp3

Mp3 atau MPEG Audio Layer 3 merupakan format paling populer diindustri musik digital. Hal ini karena ukuran file yang kecil dengan kualitas yang hampir sama dengan CD audio.
– Midi

Format ini sangat cocok untuk dimainkan di synthesizer atau peralatan elektronik lainnya. Format ini hanya mengandung suara instrumen/alat musik, sehingga lebih cocok sebagai media untuk menyimpan suara yang menjadi pelengkap di alat musik keyboard atau menjadi ringtone di handphone.
– AAC

AAC atau Advanced Audio Coding merupakan format standar Motion Picture Expert Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Format ini digunakan oleh Apple pada toko musik online mereka, iTunes.
– Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate yang rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan untuk layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas Real Audio menggunakan standar AAC MPEG-4.
– WMA

WMA atau Windows Media Audio merupakan format paling disukai oleh vendor musik karena mendukung DRM. DRM atau Digital Rights Management sendiri merupakan fitur untuk mencegah pembajakan.

Cara Konversi Format Video

Sebenarnya dalam melakukan konversi format video ini ada dua hal yang sering tidak dibedakan, yaitu konversi format videodan kompresi format video.
Misalnya perubahan format avi menjadi format Mpeg, 3gp, sedangkan apabila format avi menjadi divx dll, sebenarnya format video tetap avi, hanya dikompresi menjadi divx.
Disarankan bila ingin melakukan konversi format-format video, sebaiknya kita memahami dan mengenal terlebih dahulu tentang berbagai macam format video, untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada tulisan sebelumnya pada blog ini, klik  disini (Memahami Format Audio & Video 1 dan 2)

Untuk melakukan konversi berbagai format audio dan video, diperlukanCodec yaitu seperangkat software yang mengompres  ( compress) dan mendekompres ( decompress ) data di file media bila file tersebut ingin dibuka kembali. Pastikan codec tersebut telah anda miliki atau jika meragukannya, download terlebih dahulu disini
Hal yang penting untuk diketahui adalah memahami tampilan  frame standard dari format video tersebut :
  • VCD NTSC (352×240 ; 29,97fps)
  • VCD PAL (352×288 ; 25 fps)
  • SVCD PAL (480×576 ; 25 fps)
  • DVD NTSC (720×480 ; 29,97 fps)
  • DVD PAL (720×576 ; 25 fps)
Ukuran frame tersebut di atas, mempengaruhi kualitas tampilan gambar apabila ingin disimpan dalam keping vcd, svcd atau dvd. Disarankan apabila tidak memiliki dvd writer, sebaiknya lakukan pembakaran/burning pada cd dalam bentuk SVCD, yang memiliki kulitas gambar di atas kualitas vcd.
Cara Konversi format video
Seperti juga konverter audio, terdapat banyak aplikasi konverter video yang dapat digunakan dan dapat diperoleh secara gratis, salah satunya yang digunakan dalam tulisan ini adalah Jet Audio 7, (download disini), lakukan instalasi pada komputer anda.
Walaupun aplikasi ini ditawarkan secara gratis, kemampuan aplikasi Jet Audio  ini sebagai konverter video sangat dapat diandalkan dan mendukung banyak format. Selain sebagai konverter video,  aplikasi Jet Audio 7 ini juga merupakan Audio-Video Player dan Konverter Audio dll(baca cara konversi format  audio)
  • Buka aplikasi Jet audio 7 -> pada tampilan player -> klik tombol Convert -> pilih Convert Video

  • Akan terbuka kotak convert video -> add files untuk memasukkan file video yang akan di konversi

  • Pada Target file -> tentukan nama output yang diinginkan -> tentukan folder untuk hasil konversi ->
  • Hal yang penting untuk melakukan konversi adalah pada output setting -> klik tombol output setting
  • Akan terbuka kotak untuk memilih format yang kita inginkan -> terdapat berbagai pilihan format seperti avi, mpg, wmv, mp4 -> tentukan juga size video yang kita inginkan -> tentukan frame rate dan video bitrate -> konfigurasi pada output setting ini yang akan mempengaruhi kualitas dari gambar video -> untuk lebih memahami lakukan beberapa percobaan dengan berbagai format.
  • Bila kita ingin melakukan konversi dan sekaligus memotong video -> klik tombol source option -> pilih tab range -> geser kekanan range yang kita inginkan atau dapat melalui tampilan waktu -> klik tanda panah yang menunjuk ke atas -> klik OK
  • Klik tombol Start -> proses konversi akan berjalan hingga selesai -> klik done
  • Selesai -> lihat hasil konversi pada folder yang telah ditentukan sebelumnya.
Tulisan Yang Berhubungan :

Perintah-perintah dasar FTP


! : digunakan untuk menjalankan perintah di direktori komputer local. 
 ? : menampilkan bantuan tentang sebuah command/perintah.
 append : Menambahkan sebuah file ke remote computer menggunakan pengaturan file di computer local.
 ascii : Menentukan jenis transfer file pada mode ASCII, standart.
bell : Mengatur bell ke ring setiap kali selesai melakukan perintah transfer file, defaultnya, bell tidak akrif.
binary : Mengatur mode transfer ke mode binary.
bye : digunakan untuk mutusin koneksi FTP
cd : digunakan untuk berpindah direktori
close : Mengakhiri sesi FTP dengan remote server dan kembali ke command prompt
delete : digunakan untuk delete file.
Debug : Mengubah debug, ketika debugging diaktifkan, setiap perintah yang dikirim ke remote computer akan dicetak, defaultnya debug tidak aktif
dir : Menampilkan daftar direktori di remote computer.
disconnect : Disconnects jauh dari komputer, dengan tetap mempertahankan ftp prompt
get : digunakan untuk  mengambil/mengunduh file dari server
globe : Toggles globbing nama file. Globbing izin penggunaan wildcard karakter dalam file lokal atau nama path. Secara default, globbing aktif.
hash : digunakan untuk menampilkan indikator proses upload dan download
Help : Menampilkan penjelasan untuk perintah ftp
lcd : digunakan untuk berpindah direktori di komputer lokal
 literal : Mengirinkam argumen, ke remote FTP server
 ls : digunakan untuk  mengurutkan isi direktori
 mdelete : digunakan untuk delete file.
 mkdir : digunakan untuk bikin folder / direktori
 mls : Menampilkan daftar direktori singkat dari remote computer
 mput : digunakan untuk menaruh file di server
 open : menyambungkan ke server FTP
 prompt : digunakan untukt menghidupkan atau mematikan konfirmasi setiap melakukan put atau get.
 put : digunakan untuk menaruh file di server
 pwd : Menampilkan direktori yang bekerja pada remote computer.
 quit : quitmengakhiridanmemutuskanhubungan ftp darikomputerkitakekomputer server ( Connection Loss)
 quote : Mengirim argument atau perintah FTP
recv : Mengcopy file yang ada di remote computer ke dalam computer local
remotehelp : Menampilkan bantuan untuk remote command
rename : digunakan untuk nge rename nama file.
rmdir : digunakan untuk remove direktori
send :  Mengirim file yang berada dalam komputer lokal ke komputer server yang sedang di-remote
status : Menampilkan status saat ini dari koneksi FTP yang terjadi.
trace : Melacak jejak routing dari masing-masing paket ketika menjalankan perintah ftp
type : Menentukan atau menampilkan jenis file.
user : Menetukan pengguna yang akan tersambung ke komputer yang sedang di-remote.
verbose : Mengubah mode verbose. Jika aktif, maka semua respon dari FTP akan ditampilkan,statistik mengenai efisiensi transfer juga ditampilkan. Secara default, verbose berada dalam status aktif.